Translate

Photobucket"alt="gambar"title="klik here to get more"/>

Sunday, September 29, 2013

kumpulan puisi

Puisi Hilang Asa Ku

Lekuk indah bibirmu yang kini telah mengoyakan hatiku, hati yang telah lama mati kini terbangkitkan lagi oleh mu
Terasa ngilu hati ini ketika sosok mu jauh dari mata ku, seakan ingin ku terbang menengokmu, memastikan bahwa senyum di wajah mu masih terlukis elok, dan memastikan jika tetes airmata mu tak pernah ada membasahi pipimu
Namun semua terasa sia-sia saat ku tau cinta yang ku punya hanyalah cinta sepihak, kucoba tuk riasi kisah ini dengan senyum kecil yang ku ukir
Dirimu terlalu sempurna untuk ku miliki,
Hayalku pun melambung jauh di alam mimpi indah ku, membayangkan sosok mu ada di sisi ku
Terasa hampa dan kosong saat ku sadar dirimu hanyalah sebatas hayalku dan mimpiku, Namun apakah salah jika aku berharap hayal dan mimpiku adalah nyataku? Kini hilang sudah asa di hati, seakan takdir sangat tega untuk memberikan ini untukku
Lalu, apa makna dari pertemuan ku dengan nya?
Apa makna dari rasa cinta yang tumbuh dihatiku?
Dan ternyata aku dan dia dipertemukan hanya untuk saling berkenalan bukan untuk saling menyangi dan menjaga
Sirna sudah mimpiku…
Berakhir sudah penantianku…
Hilang sudah asa ku…
Tapi, Cintaku untuk mu takkan pernah sirna takkan pernah berakhir dan takkan pernah hilang…
Karya: Ayda Sofiati :-)


wpeAC.jpg (7186 bytes)

Air matamu mengiris hatiku halus
kuusapkan telapak tanganku ke wajahmu yang pucat
terlihat ketakutan kehilangan akan nafasmu
nafasmu yang mengalir dalam nafasku

Kubelai rambutmu dengan kelembutan angin malam
terasa getaran menyatu diujung jari-jari
tak kuasa menahan gejolak kasih
limpahan nuansa kejora malam yang tak bertepi

Tak akan kutinggalkan hatimu yang manangis pilu
telah terpatri janji pada kedalaman nurani
akan ikut menyatu kegalauan kasih dalam derita
meski kekuatan malam hendak meragas

 

 Hilang

Hilang seketika semuanya
Asa ku padamu
Rinduku padamu
Hilang terbawa oleh kemunafikan jiwa yang rapuh
Hilang terbawa oleh ke serakahan hati yang haus akan cinta semu
Hilang terbawa oleh tetesan air mata kelaraan batin yang luka
Asaku padamu hanyalah cinta durjana yang buta
Rinduku sebatas rindu tubuh mu
Semua hilang lenyap dibawa angin
Pergi menjauh dari hati ku yang dulu hampa karena mu

 

  spkr.gif (282 bytes) Tanpa Judul


Maaf saya tidak dapat menemukan judul yang tepat
untuk untaian kalimat yang hendak saya tulis
   hari-hariku dipenuhi oleh suara-suara tak bergetar seperti kemarin ....
getaran itu semakin lama semakin sayup... perlahan
getaran itu melemah dan berhenti
seperti denyut nadi anak-anak ingusan
tak terdengar mereka oleh gesekan angin

Jika demokrasi adalah judul terindah bagi suatu bangsa
maka bangsaku hendak menggunakannya pula
mereka mengorbankan jiwa dengan sukarela atau dengan pesan
mereka sama-sama berdarah dan bahkan hilang oleh dahaga tanah
aliran sari-sari makanan kebebasan tak pernah sampai
tersebar ke seluruh tubuh
berhenti mereka di antara lembaran-lembaran kertas berstempel

Maaf jika hidupku adalah demokrasi
nampaknya ia tak punya judul lagi
kadang saya merasa sangat berharga dan ingin hidup
seperti jiwa Chairil Anwar
namun kadang saya menemukan ketidakbernilaian
yang mendorongku untuk mengakhiri hidup
the object of my affection telah mati
bersama judul tulisan-tulisan tentang demokrasi yang semakin kabur


 
spkr.gif (282 bytes) Kepada Seorang Ayah yang berbahagia,

wpe1.jpg (5799 bytes)
Koleksi Photo Jim Henry

Kubayangkan butir air mata memenuhi pelupuk matamu
saat kau membacakan baris-baris kasih sayang
kepada buah hatimu
Kusapa, ada beberapa butir air mata menggantung di sukmaku
hendak menyeruak ke dunia menemani keharuanmu

Tak ada yang dapat kuucapkan hari ini
seperti hari kemarin, aku hanya bisa membisu
coba kutulis beberapa kata ungkapan kehormatan
kepadamu yang kini duduk menyaksikan ilham Allah
merasuki tulang-tulang tuamu.

Adakah aku akan melihat orang tuaku
sebahagia lantunan nyanyian hatimu
yang hendak menempuh tahap tertinggi kodrat manusia?
aku merenung menggores bayangan butiran air matamu
yang terdorong keluar oleh kebahagiaan
aku berusaha menutupi jalan untuk air mataku
yang tak sanggup menahan keharuan
menuntut jalan keluar,
mungkin hendak berteman dengan air matamu 



Puisi Cintamu Menyilaukan Aku

Terangmu menyilaukan
Membuat jalanku tersandung
Kuberhenti mengejar waktu yang panjang
Jalanku hanya beberapa saat
Tak bisa kutempuh lebih lama
Perbedaan kita terlalu jauh
Lama kita tak bersua
Rindu tak bertepi
Pandang tak terlihat
Aku hanya berharap cintamu
Yang membuat hatiku bahagia
Walaupun anganku terlalu tinggi
Seperti mengapai bintang
Tak mungkin kita bersatu
Cintamu terlalu tinggi untukku
Cintamu terlalu sulit aku gapai
Karya : Ade Supriadin

No comments:

Post a Comment